Assalamualaikum. Selamat Datang di Blog Komunitas Sosial Peduli Masjid (KSPM)

JPRMI Desak Pemerintah Usir Dubes Myanmar dari Indonesia

[KSPM] - Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Jakarta melakukan aksi demonstrasi ke Kedutaan Besar Myanmar, Kamis (09/08/2012). Aksi yang mendapat dukungan Youth Islamic Study Club (YISC) Al Azhar dan Remaja Masjid Sunda Kelapa (RISKA) ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian. Orasi kecaman dan teriakan jihad menggelora dari para orator-orator JPRMI. Rencananya JPRMI hendak menemui Duta Besar Myanmar untuk Indonesia. Sayang harapan ini tidak semudah yang diharapkan. Sebab, massa yang berkumpul sejak pukul 10.00 WIB ini justru harus berhadapan dengan aparat.

Sekitar lebih dari 100 aparat kepolisian  berkendaraan motor bersenjata laras panjang mengawal ketat gerbang Kedubes Myanmar. “Kami menuntut agar Myanmar dicopot sebagai Ketua ASEAN..takbiiir,” teriak seorang orator disambut gemuruh takbir. Ketua JPRMI, Henda Yusamtha, ST menjelaskan bahwa ada bebera tuntutan JPRMI. Di antaranya, JPRMI akan meminta Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk tidak bungkam terhadap pembantaian Muslim Rohingya.

Bagi JPRMI mengecam saja tidak cukup, OKI harus melakukan tekanan politik secara international kepada pemerintah Myanmar. “Hari Selasa (14/08/2012) nanti JPRMI akan mengirim perwakilan ke Sekretariat OKI di Jakarta. Kita sangat serius untuk menekan OKI agar mengambil sikap nyata bukan hanya mengecam,” jelas Henda kepada hidayatullah.com. Tuntutan kedua, JPRMI meminta agar Myanmar sebagai Ketua ASEAN dicopot secara tidak terhormat. Menurut Henda, tidak pantas Myanmar menjadi ketua ASEAN, sementara mereka tidak bisa menghargai keanekaragaman kenyakinan dalam tubuh ASEAN itu sendiri.

“Myanmar sudah mencoreng nama ASEAN, selama mereka tidak mau melegalisasi hak hidup muslim Rohingya sebaiknya mereka dikeluarkan dari ASEAN,” tambahnya lagi. Tuntutan ketiga, JPRMI meminta pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar. Sikap fasis negara Myanmar telah menodai nilai toleransi dan kemanusiaan., ujarnya. Bagi JPRMI, mempertahankan hubungan diplomatik dengan Myanmar justru akan menodai perasaan umat Islam di Indonesia.

JPRMI sebagai salah satu induk remaja masjid berpengaruh di Indonesia berjanji tidak akan menghentikan aksi sampai disini. JPRMI mengaku akan terus memantau perkembangan isu Rohingya. Saat ini JPRMI sedang melakukan konsolidasi dengan elemen masyarakat, organisasi Islam, organisasi kemahasiswaan untuk melakukan aksi bersama. Aksi hari siang ini ditutup dengan menggembok gerbang Kedubes Myanmar. Setelah sebelumnya JPRMI sempat bersitegang dengan aparat kepolisian yang menjaga gerbang.* (Sumber : Hidayatullah.com, Rep: Thufail Al-Ghifari, Red: Cholis Akbar]

Postingan populer dari blog ini

ZAKAT MEMBEBASKAN

AIR BERSIH PROGRAM UNTUK BANTU KEKERINGAN

SEMARAK IDUL ADHA 1433 H DI MASJID AL HURRIYYAH