Assalamualaikum. Selamat Datang di Blog Komunitas Sosial Peduli Masjid (KSPM)

OUTBOUND UKHUWAH FSRMM


[KSPM]Forum Silaturrahim Remaja Masjid Muthmainnah Polda Riau (FSRMM) untuk menyelenggarakan OUTBOUND UKHUWAH 1433 H di Alam Mayang pagi itu, Ahad, 21 Oktober 2012.
Gambar: Persiapan Lapangan
Peserta yang mencapai angka hampir ratusan ini sebagian berkumpul di Masjid Muthmainnah Polda Riau di jalan Kartini belakang RS Bhayangkara dengan diwarnai hujan rintik-rintik menjelang keberangkatan mereka ke tempat tujuan.

Pukul 06.30 WIB, panitia dan beberapa peserta outbound telah memadati masjid dan menyelenggarakan salat Dhuha ketika sudah waktunya, sembari menunggu peserta lainnya tiba. Setelah mendapat pengarahan dari panitia, peserta pun berangkat bersama-sama ke Alam Mayang untuk mengikuti kegiatan berikutnya, yakni Opening Ceremony atau upacara pembukaan. Di sana telah ada tim perintis dari panitia yang mempersiapkan kondisi lapangan di Alamayang dan beberapa peserta lain yang memutuskan langsung ke tempat acara outbound karena jaraknya dengan rumah yang berdekatan.

Menunggu redanya hujan, acara outbound dimulai pada pukul 07.00 WIB dan langsung diselenggarakan upacara pembukaan. Kemudian peserta dikumpulkan oleh kakak-kakak asuh untuk dibagikan kelompok-kelompoknya. Didapatlah kelompok akhwat/putri sebanyak 6 kelompok dan masing-masingnya terdiri dari 8-9 orang. Sedangkan yang ikhwan/putra terbagi atas 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 7-8 orang. Formasi anggotanya terdiri dari pelajar kelas 12, 11, dan 10, dan ada juga beberapa sahabat FSRMM yang sudah duduk di bangku perkuliahan yang turut serta dalam outbound tahun ini.

Segera saja permainan dimulai. Outbound tahun ini memang dikhususkan berisi games yang sifatnya kompetitif, dan ada juga beberapa games yang tidak menuntut kemenangan melainkanibroh/pelajaran berharga yang terkandung di dalamnya. Permainan untuk yang putra dimulai dengan Baris Ta’aruf. Di sini kakak asuh akan memberikan garis pembatas di tiap kelompok dengan membentuk barisan secara membanjar ke belakang. Sebelumnya peserta diizinkan untuk mengetahui segala hal tentang rekan sekelompoknya mulai dari hal kecil seperti hari lahir hingga ukuran bajunya. Beberapa menit mencari tahu identitas teman sekelompok, peserta akan dites oleh kakak asuh dengan menginstruksikan menyusun barisan sesuai yang diminta. Misalnya urutkan dari depan ke belakang mulai dari tahun lahir yang paling muda hingga paling tua, dan seterusnya. Syaratnya adalah peserta tidak diizinkan untuk melewati garis pembatas dan tidak bisa lagi untuk bertanya kepada anggota kelompoknya.  Permainan ini berlangsung dengan seru karena peserta yang tergesa-gesa untuk berpindah ke posisinya, namun terhambat dengan adanya garis yang tidak boleh dilangkahi.

Gambar: Peserta Akhwat Sedang Bermain Baris Ta'aruf
Sementara para putra sibuk “berkenalan” dengan sesama mereka, para putri membentuk lingkaran untuk memulai permainan Angka Ukhuwah. Peraturannya, tiap peserta akan diberikan kertas yang berisi angka tertentu. Di antaranya akan ada kertas yang tidak berisikan angka melainkan tulisan “Genap” atau “Ganjil”. Peserta diminta untuk menyatukan angka-angka yang mereka miliki dengan peserta lainnya sejumlah angka yang diminta kakak-kakak asuh. Jackpot yang didapat adalah bagi mereka yang tidak tertera angka di kertasnya boleh melengkapi angka berapapun yang diperlukan dengan syarat jika jumlah angka yang diminta adalah ganjil, maka jackpot yang berlaku adalah yang genap, begitu juga sebaliknya. Permainan ini tidak bersifat kompetitif, namun tujuan dari games ini hendaknya peserta tidak meninggalkan temannya yang lain, sehingga kebersamaan pun didapat.

Puas dengan permainan pertama, para putra menikmati permainan ­Geledor Ukhuwah dengan semangat. Dengan kain yang tidak mudah kusut, peserta masuk ke dalam kain tersebut dengan membentuk seperti roda dalam keadaan berdiri. Ini berarti tergantung koordinasi para anggota kelompok bagaiman menyusun formasi sesuai dengan tinggi badan mereka yang berbeda-beda. Kemudian mereka diminta berjalan secepat mungkin ke garis finish. Yang paling cepat, dialah kelompok yang menang. Sangat kompetitif, bukan? Ketika itu, gantian para putri yang bermain Baris Ta’aruf dengan tak kalah tergesanya untuk mengambil posisi mereka dalam barisan, namun berusaha sekeras mungkin agar tidak melewati garis pembatas. Bahkan ada yang saking semangatnya melaksanakan perintah dari kakak asuh dengan buru-buru berpindah, sebelum instruksi selesai disampaikan. Ini menunjukkan tingkat keakraban antaranggota yang amat baik.
Gambar: Peserta Ikhwan Sedang Bermain Geledor Ukhuwah

Games selanjutnya, para ikhwan mulai basah-basahan. Yap, judul permainan ini adalah Piring Basah. Masih dengan berbanjar, mereka dipersilakan untuk duduk per kelompok. Kemudian akan diberikan satu piring untuk masing-masing kelompok yang telah berisi air. Dengan posisi duduk yang saling memunggungi, peserta diminta untuk mengantarkan piring yang berisi air tersebut ke anggota yang berdiri di paling belakang untuk menyambut piring dan memasukkan airnya ke dalam botol mereka. Tentu pemenangnya adalah kelompok yang paling banyak memasukkan air ke dalam botol. Tapi, tidak semudah itu, karena kebanyakan jika para anggota tidak sinkron sesama mereka, maka alamatlah air akan tumpah mengenai dirinya ataupun teman yang sedang menerima piring, sehingga kebanyakan air terbuang dalam perjalanan ke ujung barisan.



Sementara itu, gerimis masih juga membasahi Alam Mayang sehingga diputuskan untuk jeda permainan. Setelah hujan berhenti walaupun awan masih mendung di atas sana, permainan untuk akhwat pun dilanjutkan dengan Piring Basah. Dan tak ada bedanya dengan para putra sebelumnya, bagi anggota yang tidak sinkron hanya akan membasahi teman-temannya dalam mengantarkan air dalam piring tersebut. Akan tetapi, ada juga kelompok yang memenuhi ¾ botol tersebut. Ini menunjukkan saling pengertian yang tertanam dalam hati tiap anggota.


Permainan masih terus dilanjutkan. Para ikhwan memulai lagi dengan tantangan lainnya, Tali Ukhuwah. Nama yang cukup menyenangkan, namun siapa sangka memindahkan sebuah bola warna warni dengan tali yang disediakan dapat merepotkan sedemikian rupanya. Jumlah anggota yang mencapai 8 orang per kelompoknya mendapatkan tali rafia dengan panjang yang sama sebanyak 4 buah. Dengan tali tersebut mereka diminta untuk memindahkan bola hingga ke garis finish. Sisi bola yang bulat akan menyulitkan pengangkutan terutama apabila tidak ada kekompakan dan keserasian antaranggota untuk menggerakkan tali. Ada rasa malu dan kesal tersendiri jika tidak mampu membawa bola menjauh sedikit saja dari garis start. Tetapi, kebanyakan kelompok mampu melewatinya dengan usaha yang benar-benar keras tentunya.



Gambar: Pengarahan Sebelum Games Tali Ukhuwah
Tibalah pada permainan selanjutnya. Kali ini serentak para putra dan putri memainkannya. Bola air adalah tantangan selanjutnya yang harus ditaklukkan. Tidak dengan kekerasan, balon yang berisikan air ini diambungkan ke tim yang menjadi target dan jika pecah di dalam lingkaran yang telah dibuat, akan mendapatkan poin. Dan, lagi, hujan mengguyur Alamayang dan permainan dihentikan.

 Walaupun rangkaian acara tidak sesempurna yang direncanakan, akan tetapi Insyaa Allaahtetap ada yang dibawa pulang oleh peserta outbound pada hari itu. Menunggu hujan reda dan adzan Zuhur berkumandang, peserta yang telah berganti kostum kemudian salat Zuhur berjamaah. Masih dengan “ritual” yang sama, peserta outbound, pada saat makan siang tiba, menyuapkan teman yang duduk di sebelahnya. Hal yang mungkin jarang kita lakukan walau sudah kenal lama dengan teman atau saudara kita.

Gambar: Peserta Ikhwan Sedang Menyanyikan "Robithoh"
Di akhir acara, outbound ditutup dengan seluruh peserta menyanyikan nasyid “Robithoh”, yang berarti persatuan. Nasyid yang dipopulerkan oleh Izzatul Islam ini bermakna bahwa yang mempersatukan hati-hati setiap manusia adalah Allaah swt. Dengan izin-Nyalah kita dapat berkumpul dan melakukan hal-hal seperti dalam Outbound Ukhuwah ini. Semoga dengan jiwa yang lemah dan dikuatkan oleh ukhuwah ini dapat dipertemukan oleh Allaah di surga-Nya kelak dengan jiwa yang kuat lainnya.

“Komen tentang Outbound Ukhuwah? Pokoknya, lanjutin lagi, deh, event-eventukhuwahnya!” tutur Sri, salah satu peserta yang kini berkuliah di salah satu politeknik di Pekanbaru, kepada FSRMM.com.

Izzuddin—salah seorang kakak asuh FSRMM—sebagai Penanggungjawab acara Outbound Ukhuwah tahun ini menyatakan bahwa ini adalah momen yang menyenangkan. “Ya, karena di sini acaranya having fun, tapi tidak sekedar bersenang-senang saja, namun juga member pengalaman kepada peserta tentang kerjasama, ukhuwah, dan kepemimpinan melalui gamesyang diberikan.” “Tetap semangat FSRMM, Allaahu Akbar!” ujarnya. (mty/fsrmm.com)

Postingan populer dari blog ini

ZAKAT MEMBEBASKAN

AIR BERSIH PROGRAM UNTUK BANTU KEKERINGAN

SEMARAK IDUL ADHA 1433 H DI MASJID AL HURRIYYAH